Taman Nasional Naejangsan sebagai Destinasi Musim Gugur yang Menarik

 

sumber gambar

Tidak mungkin melewatkan musim gugur begitu saja, yaitu saat udara segar, pohon-pohon mengubah warna daunnya menjadi cerah dan penuh warna. Langit biru yang cerah dan daun-daun berguguran dapat kamu lihat di pegunungan maupun perkotaan. Salah satu tempat populer untuk menikmati suasana musim gugur yang menakjubkan adalah di Taman Nasional Gunung Naejang, yang berlokasi di Jeongeup, Jeollabuk-do. Ada banyak spot cantik yang dapat dikunjungi. Untuk menikmati seluruh bagian dari Taman Nasional Gunung Naejang, pastikan untuk menyimak beberapa arahan di bawah ini.


Terowongan Pohon Mapel

sumber gambar

sumber gambar

Saat tiba di Taman Nasional Naejangsan, hal pertama yang dapat dinikmati adalah Terowongan Pohon Mapel! Pohon Mapel yang berjejer di kedua sisi seakan membentuk sebuah terowongan yang harus kamu lewati saat masuk dan keluar dari area taman ini. Kamu dapat merasakan jalur yang indah ini dengan berjalan kaki atau menggunakan bus antarjemput menuju stan tiket penjualan kereta gantung Gunung Naejang. Untuk menikmati keduanya, kamu bisa menggunakan bus kemudian turun dan berjalan kaki menelusuri beberapa area yang mengaggumkan.

sumber gambar

Momen daun berguguran yang sangat singkat membuat perencanaan liburan menjadi sedikit lebih sulit. Gunung Naejang mulai mengalami perubahan warna khas musim gugur sekitar akhir Oktober, mencapai puncaknya sekitar awal November, dan mulai memudar sekitar pertengahan November. Karena taman nasional ini begitu populer di kalangan masyarakat Korea yang kerap datang di akhir pekan, kami merekomendasikan untuk mengunjungi taman nasional ini pada hari kerja jika memungkinkan. Jika kamu hanya bisa datang pada akhir pekan, pastikan untuk datang lebih awal untuk menghindari keramaian.


Kereta Gantung Gunung Naejang

sumber gambar

Cara terbaik untuk menikmati pemandangan Gunung Naejang dari atas adalah dengan menaiki Kereta Gantung Gunung Naejang. Tiket sekali jalan maupun tiket pulang pergi tersedia di sini, namun, sebagian besar pengunjung memilih untuk naik menggunakan kereta gantung, kemudian turun dengan berjalan kaki.

sumber gambar

sumber gambar

Kereta gantung ini biasanya beroperasi dengan tenggang waktu 20 menit, namun beroperasi tanpa henti di saat momen musim gugur. Karena popularitas Gunung Naejang, kamu harus menunggu antrean untuk menaiki kereta gantung ini setelah melakukan pembelian tiket. Kamu harus merencanakan waktu kunjungan sebaik mungkin agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.


Observatorium Puncak Yeonjabong

sumber gambar

sumber gambar

Observatorium di Puncak Yeonjabong hanya berjarak 300 meter dari stasiun kereta gantung. Dari sini kamu dapat melihat Byeongnyeonam Hermitage dan puncak lain di Gunung Naejang. Jalur yang dilalui tidak terlalu sulit, namun sebagian besar berupa tangga dengan jalur tanah, jadi menggunakan sepatu yang nyaman adalah sebuah keharusan. Di atas puncak biasanya akan sangat berangin, maka pastikan untuk membawa jaket untuk kenyamanan liburanmu! 


Kuil Naejangsa

sumber gambar

sumber gambar

Berjalan menuruni gunung akan dimulai dari Stasiun Kereta Gantung, kamu akan melihat papan tanda lokasi Kuil Naejangsa yang dapat dicapai dengan berjalan santai sekitar 10 menit. Bagian dari jalur ini merupakan salah satu spot foto yang tak bisa dilewatkan begitu saja! Kuil Naejangsa dibangun pada tahun 660 selama Kerajaan Baekje. Sayangnya, banyak gedung yang hilang karena insiden kebakaran, dan hanya tersisa beberapa sampai saat ini. Nikmati salah satu hal menarik di kuil ini sebelum pulang dengan mencicipi sajian teh gratis untuk semua pengunjung, pastikan kamu mencobanya saat menelusuri area sekitar kuil ini.


Paviliun Uhwajeong

sumber gambar

Setelah mengunjungi Kuil Naejangsa, kamu bisa mampir ke Paviliun Uhwajeong. Paviliun ini dibangun pada 1956, namun bagian asli betonnya membuat bangunan ini menonjol dari pemandangan alam di sekitar. Tempat ini dirancang ulang pada 2016 dan berhasil menghadirkan tampilan baru yang menyatu dengan sekelilingnya. Paviliun dan dedaunan tampak dalam refleksi air kolam yang mempu menciptakan pemandangan sempurna.


Pasar di Taman Nasional Gunung Naejang

sumber gambar

sumber gambar

Tujuan akhir saat melakukan perjalanan ke Gunung Naejang adalah pasarnya! Berlokasi di pintu masuk taman, hadir beberapa restoran yang menyajikan beragam makanan lezat khas Korea seperti bibimbap. Jika kamu tidak terlalu lapar untuk memesan makanan besar, kamu dapat memesan makanan ringan yang berjejer di stan street food. Menikmati Hotteok (panekuk pasta kacang merah) dan gun bam (chestnuts panggang) bisa menjadi akhir perjalanan di Taman Nasional Gunung Naejang yang begitu menyenangkan. 


Informasi selengkapnya
Menuju Taman Nasional Gunung Naejang

Transportasi
Seoul -> Jeongeup
⦁    KTX: Stasiun Yongsan -> Stasiun Jeongeup / Sekitar 1 Jam 25 Menit
⦁    SRT: Stasiun Suseo -> Stasiun Jeongeup / Sekitar 1 Jam 20 Menit
⦁    Bus: Terminal Central City -> Terminal Bus antarkota Jeongeup / Sekitar 3 jam

Stasiun Jeongeup (KTX/SRT) -> Taman Nasional Gunung Naejang
Gunakan Bus No. 171 dari Halte Stasiun Jeongeup dan turun di Rest Stop.Halte Terminal -> Berjalan sekitar 5 menit menuju Kantor Taman Nasional Gunung Naejang

Terminal Bus antarkota Jeongeup -> Taman Nasional Naejangsan
Berjalan kaki sekitar 5 menit menuju Halte Terminal Jeongeup -> Gunakan Bus No. 171 kemudian turun di Rest Stop.Halte Terminal -> Berjalan kaki sekitar 5 menit menuju Kantor Taman Nasional Gunung Naejang

Taman Nasional Gunung Naejang

Alamat: 936, Naejangsan-ro, Jeongeup-si, Jeollabuk-do
Jam operasional: 06.00-19.00
Tiket masuk: Dewasa 3.000 won / Remaja (siswa sekolah menengah) 1.500 won / Anak-anak (siswa sekolah dasar) 500 won *Hanya Tunai
Kereta Gantung Naejangsan
⦁    Jam operasional: Maret-November 09.00-17.30 / Desember-Februari 09.00-17.00 / interval 20 menit (Tidak termasuk saat puncak musim gugur)
⦁    Tiket: Dewasa Pulang pergi 8.000 won, anak-anak 5.000 won / Dewasa sekali jalan 5.500 won, anak-anak 3.500 won
*Tidak ada pengembalian dana untuk tiket pulang-pergi yang tidak digunakan
Bus Kuil Naejangsan
⦁    Jam operasional: Sepanjang tahun 10.00-17.00 / momen puncak musim gugur 07.00-18.00 *momen puncak musim gugur bervariasi setiap tahunnya, mohon kunjungi situs web untuk info selengkapnya
⦁    Tiket: Dewasa 1.000 won / Anak-anak 500 won *hanya tunai
Pertanyaan: +82-63-538-7877 (Korean only)
Situs web: www.knps.or.kr (Korean, English, Japanese, Chinese)

1330 Korea Travel Hotline: +82-2-1330 (Korean, English, Japanese, Chinese, Russian, Vietnamese, Thai, Malay)

Yeorakjae di Gangjin

 

sumber gambar

Yeorakjae di Gangjin untuk waktu santai di hanok yang didesain secara menarik

Musim panas adalah musim di mana semuanya berwarna hijau. Kebanyakan orang akan mengingat lautan biru ketika memikirkan liburan musim panas, tetapi jalan desa yang dipenuhi pepohonan lebat dan tanaman hijau bukanlah pemandangan yang bisa dinikmati sepanjang tahun. Itu sebabnya saya mencari tempat untuk menikmati alam hijau, bukan laut, untuk liburan musim panas tahun ini.

sumber gambar

sumber gambar

Gangjin-gun di Jeollanam-do terletak di ujung selatan semenanjung Korea dan lokasi wisatanya kemungkinan telah terbentuk di sekitar lautan. Namun, terdapat sejenis aset budaya yang terpelihara dengan baik dan ladang hijau di pedalaman dengan Gunung Wolchulsan di belakang, yang menawarkan banyak tempat wisata untuk dikunjungi. Sambil berjalan-jalan di ladang hijau, Anda dapat dengan mudah pindah ke pantai jika Anda tiba-tiba ingin melihat laut. Gangjin yang pertama kali saya kunjungi adalah tempat untuk menikmati semua yang ditawarkan di musim panas untuk saya.

sumber gambar

Butuh waktu agak lama untuk berkendara dari Seoul ke Gangjin. Jika Anda berangkat pagi-pagi sekali, Anda akan tiba di sana sekitar jam makan siang. Saya telah mendengar tentang "makanan Namdo" dan "rasa spesial Namdo" berkali-kali sehingga saya tidak dapat menahan diri untuk tidak berharap dapat mencicipi makanan lokal.

sumber gambar

sumber gambar

Pemerintah Provinsi Jeollanam-do telah menyiapkan beragam sistem sertifikasi untuk mempublikasikan makanan tradisional Namdo. Dengan demikian, begitu sebuah restoran direkomendasikan oleh walikota dan lolos evaluasi oleh para ahli, restoran tersebut disertifikasi sebagai “Restoran Namdo Gourmet”  atau “Restoran Ahli Kuliner Namdo.” Sertifikasi semacam itu dipraktikkan tidak hanya di Gangjin-gun tetapi di semua wilayah Jeollanam-do, jadi pengunjung yang datang ke Jeollanam-do harus memperhatikannya. Dagang Hanjeongsik adalah restoran table d'hote Korea yang disertifikasi sebagai Restoran Gourmet Namdo di Gangjin-gun. Tempat ini memiliki kamar dan aula pribadi dengan banyak kursi untuk menampung keluarga dan pengunjung yang datang berkelompok.


Tentang Restoran
Nama: Dagang Hanjeongsik
Alamat: 193, Jungang-ro, Gangjin-eup, Gangjin-gun, Jeollanam-do
Jam buka: 11.30–20.40 (tutup setiap Senin)

sumber gambar

sumber gambar

Gangjin-gun juga menawarkan beragam pengalaman yang hanya dapat dinikmati di pedesaan dengan nama “FU-SO”, yang merupakan singkatan dari “Feeling-Up, Stress-Off” atau berarti “Merasa Bangkit, Menghilangkan Stres.” Program ini juga terkait dengan akomodasi, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari sebuah perjalanan. Program ini tidak hanya menawarkan tempat tidur dan sarapan, tetapi juga hal-hal yang sulit untuk dinikmati di akomodasi umum, seperti pengalaman hanok (rumah tradisional Korea) dan makanan local. Semuanya dimasukkan ke dalam paket wisata.

Saya memutuskan untuk tinggal di “Yeorakjae” di Desa Hanok Dalbit Gangjin. Rumah dengan taman yang luar biasa dan indah ini disebut didesain secara personal dan didekorasi oleh dua pasangan yang mencintai hanok.


Tentang Akomodasi
Nama: Yeorakjae
Alamat: 38, Dalbithanok-gil, Seongjeon-myeon, Gangjin-gun, Jeollanam-do
Tempat parkir: Tersedia
Kapasitas: 8 tamu
Check-in: 16.00
Check-out: 11.00
Tidak dapat memasak di dalam ruangan
Jenis kamar:
1)    Kamar Bulan Purnama (2-3 tamu): 150.000 won
2)    Kamar Bulan Sabit (2-3 tamu): 120.000 won


sumber gambar

sumber gambar

Saya dapat mengakui bahwa tuan rumahnya benar-benar menyukai hanok dari taman yang terawat baik. Pohon pinus yang tumbuh ke arah pintu masuk dan lansekap rumput membuat akomodasi ini terlihat elegan dan nyaman. Saya bisa membayangkan betapa indahnya beristirahat dengan duduk di bawah atap dengan angin bertiup setelah cuaca menjadi lebih dingin.

sumber gambar

sumber gambar

sumber gambar

sumber gambar


Yeorakjae memiliki kamar di kiri dan kanan ruang tamu besar di tengah. Tergantung pada jumlah tamu, hanya beberapa kamar yang dapat digunakan atau seluruh rumah disewa untuk menikmati seluruh hanok dengan nyaman. Untuk dua tamu, saya akan merekomendasikan memilih opsi yang mencakup ruang tamu (Kamar Bulan Purnama), jika Anda ingin menginap dengan santai karena ruang tamunya agak lebih besar dari yang diharapkan.


sumber gambar

sumber gambar

Teh selamat datang yang ditawarkan saat check-in adalah awal dari pengalaman FU-SO untuk dinikmati di Yeorakjae. Tuan rumah akan secara singkat memberikan informasi tentang akomodasi, menyapa, dan bercerita tentang hanok untuk pertemuan yang lebih dekat daripada tuan rumah lainnya. Ini tidak berarti bahwa tuan rumah akan ikut minum teh, sehingga tamu tidak perlu merasa terbebani. Setelah percakapan singkat, para tamu dapat menikmati minuman dan istirahat.

* Jika check-in dilakukan setelah pukul 20.00, teh selamat datang tidak disediakan.


sumber gambar

sumber gambar

Setiap kamar di kedua sisi Yeorakjae memiliki ruang lantai yang disebut “numaru”, yang menghadap ke taman di luar. Tempat ini bisa dikatakan merupakan zona foto dan yang menjadi sorotan di akomodasi ini. Saya berencana untuk mengambil selfie yang diambil dengan numaru sebagai latar belakang sebagai foto profil messenger saya untuk beberapa waktu. Di sudutnya terdapat lemari es dan beberapa peralatan, dan Anda dapat membuka jendela atau pintu untuk membiarkan angin masuk.

sumber gambar

sumber gambar

Dari numaru di sisi lain (Kamar Bulan Sabit), Anda dapat menikmati pemandangan pohon pinus tanpa jendela atau kisi. Pemandangan seperti pemandangan dengan bingkai besar membuat saya tidak berhenti mengambil foto.

sumber gambar

sumber gambar


Kamar Bulan Sabit, yang tidak memiliki ruang tamu, memiliki loteng tingkat terpisah. Di sini, Anda bisa menikmati nuansa loteng yang pasti diimpikan semua orang semasa kecil. Ketinggian lantai relatif tinggi untuk leluasa menggunakan ruang.


sumber gambar

sumber gambar

Namun, ketika menggunakan akomodasi hanok, banyak orang khawatir tentang kebersihan, tempat tidur, kenyamanan, dll. karena keterbatasan ruang. Saya lega, tidak ada hal yang membuat saya khawatir. Saya bisa tidur dengan nyaman di kasur empuk yang disiapkan secara terpisah dan menggunakan kamar kecil yang didesain rapi seperti toilet modern dengan nyaman.


sumber gambar

sumber gambar

Yang terpenting, tempat ini dilengkapi dengan Wi-Fi, proyektor, mini-game, dan bahkan barang-barang nyaman yang tidak saya duga, untuk menghibur para tamu. Semua hal yang ditawarkan untuk kenyamanan para tamu ini sepenuhnya memuaskan.


sumber gambar

Mungkin karena pengaturan yang cermat seperti itu diakui, tanda Korea Quality atau Kualitas Korea dengan bangga diletakkan di berbagai sudut akomodasi. Sertifikat tersebut diberikan oleh Organisasi Pariwisata Korea, yang menetapkan standar kualitas untuk fasilitas pariwisata dan mensertifikasi fasilitas yang telah lulus standar. Dengan demikian, tempat ini mendapatkan kepercayaan publik.

sumber gambar

sumber gambar

Setelah membongkar isi tas saya sepenuhnya, saya memutuskan untuk melihat-lihat beberapa lokasi wisata yang direkomendasikan tuan rumah karena hari masih siang.

Observatorium terdekat menawarkan pemandangan Desa Hanok Dalbit. Desa ini dapat dilewatkan karena tidak memiliki banyak hanok, tetapi pemandangan desa yang bersatu dengan Gunung Wolchulsan di kejauhan sangat luar biasa.

Khususnya, cahaya yang bersinar secara diagonal saat matahari terbit atau terbenam memungkinkan Anda untuk menikmati keindahan hanok dengan baik. Oleh karena itu, saya merekomendasikan untuk pergi ke sana tepat waktu saat matahari terbit atau terbenam.

sumber gambar

sumber gambar

Taman Baegundong yang terletak di dekat desa tercatat sebagai atraksi yang dinikmati oleh filsuf dan penyair era Joseon, Jeong Yak-yong (nama pena: Dasan), saat berada di pengasingan.

Di sini, Anda dapat melihat sekilas budaya kehidupan terpencil para cendekiawan klasik di era Dinasti Joseon. Tempat ini belum dikenal secara luas sebagai tempat wisata, tetapi diharapkan akan dikunjungi oleh banyak wisatawan karena tahun ini, tempat ini telah dipilih sebagai “atraksi wisata kecil namun kuat akan potensi besar.”

sumber gambar

sumber gambar

Terletak di lembah selatan Gunung Wolchulsan, sejuk bahkan di siang hari dan terasa nyaman. Sekarang hijau, tetapi mungkin menawarkan pemandangan yang berbeda selama musim lain, jadi saya memutuskan untuk mengunjunginya lagi di lain hari.

sumber gambar

sumber gambar

sumber gambar

Taman Baegundong memiliki 12 Pemandangan yang layak untuk dinikmati, termasuk pemandangan di dalam dan di sekitarnya. 12 Pemandangan ini berasal dari puisi tentang dua belas pemandangan yang ditulis Jeong Yak-yong saat tinggal di sini pada suatu hari. Dengan demikian, pengunjung dapat menikmati kesenangan menemukan setiap pemandangan seperti berburu harta karun.

sumber gambar

Jika Anda memiliki waktu luang, Anda dapat mengunjungi Gangjin Dawon (Perkebunan Teh) yang terhubung dengan taman. Sebagai perkebunan teh yang dikelola oleh Amorepacific, merek teh terbesar di Korea, tempat ini memiliki area seluas perkebunan di Pulau Jeju dan Boseong.

sumber gambar

sumber gambar

Saat saya kembali ke Yeorakjae sekitar matahari terbenam, cahaya yang bersinar dalam kegelapan membuatnya terlihat agak berbeda dari pandangannya di siang hari. Tempat ini memancarkan aura misterius yang sulit diharapkan dari hanok dan menarik perhatian turis yang lewat. Saat orang yang lewat berkomentar, “Ini yang tercantik,” saya merasa agak bangga.


sumber gambar

sumber gambar

sumber gambar

Pagi di Yeorakje memang membuat numaru terlihat cantik. Bayangan yang jatuh di jendela di depan saya segera setelah saya membuka mata sangatlah indah. Sarapan yang disiapkan tepat waktu diisi dengan bahan-bahan lokal dari Namdo, termasuk sayuran yang ditanam sendiri di kebun sayur desa.

Saus saladnya juga dibuat sendiri dan ikan bakarnya dibuang tulangnya agar nyaman dikonsumsi. Karena itu, saya sekali lagi tergerak oleh perhatian tuan rumah yang teliti.

sumber gambar

Kemudian, waktu minum teh mengikuti, di mana saya menikmati minuman terakhir di numaru, esens Yeorakjae, dengan jendela terbuka lebar. Secangkir teh yang dinikmati dengan santai dengan pemandangan seperti lukisan adalah sesuatu yang tidak mungkin saya impikan di kota.

Sesuai dengan frasa “FU-SO Experience”, kenangan yang dibangun di sini sambil dengan santai melepaskan stres yang menumpuk selama awal bulan yang sibuk bertahan lama bahkan setelah saya kembali ke kota.

Ini adalah Yeorakjae di Gangjin-gun, Jeollanam-do, dengan taman yang indah dan hanok yang rapi, di mana saya menikmati malam yang luar biasa dan membangun kenangan tak terlupakan.


© Hujan Mimpi
NA